klinik aborsi legal

Berapa Lama Pendarahan Akan Berlangsung Setelah Aborsi?

Pendahuluan

Banyak perempuan bertanya-tanya setelah aborsi : berapa lama pendarahan akan berlangsung? Jawaban dari pertanyaan ini tidak sama bagi setiap orang karena dipengaruhi oleh jenis prosedur yang dilakukan, kondisi rahim, dan respons tubuh masing-masing.

Di klinik Aborsi Legal , dokter biasanya menggunakan metode medis seperti Vakum Aspirasi, Dilatasi & Evakuasi (D&E), atau Dilatasi & Kuretase (D&C). Setiap metode memiliki cara kerja berbeda, sehingga durasi pendarahan pun bisa bervariasi. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci berapa lama pendarahan biasanya berlangsung, tanda normal maupun berbahaya, serta tips perawatan agar pemulihan berjalan lebih baik.

Jenis Aborsi dan Pengaruhnya terhadap Pendarahan

1. Vakum Aspirasi

Dokter menggunakan tabung khusus untuk menyedot jaringan kehamilan dari rahim. Prosedur ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan hingga 12 minggu. Setelah vakum aspirasi, perempuan umumnya mengalami pendarahan ringan hingga sedang selama 3–4 hari. Bercak ringan kadang masih muncul hingga 2 minggu.

2. D&E (Dilatasi dan Evakuasi)

Pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu, dokter sering menggunakan metode D&E. Prosedur ini melibatkan pelebaran leher rahim lalu mengeluarkan jaringan dengan alat medis dan penyedotan. Karena dilakukan pada usia kehamilan lebih lanjut, pendarahan biasanya lebih banyak dibanding vakum aspirasi. Umumnya, pendarahan berlangsung 1 minggu.

3. D&C (Dilatasi dan Kuretase)

Pada prosedur ini, dokter melebarkan leher rahim lalu mengangkat jaringan dengan kuret logam. Meski sekarang lebih jarang dipakai dibanding vakum aspirasi, beberapa kondisi masih membutuhkan metode D&C. Setelah D&C, pendarahan biasanya mirip menstruasi dan berlangsung 3–5 hari.

Berapa Lama Pendarahan Setelah Aborsi?

Secara umum, durasi pendarahan setelah aborsi adalah:

  • Vakum Aspirasi: 3–4 hari, bercak ringan bisa hingga 1 minggu.
  • D&E: 3–5 minggu, bercak ringan bisa sampai 1 minggu.
  • D&C: 3–5 hari, dengan kemungkinan bercak setelahnya.

Namun, setiap perempuan bisa mengalami durasi berbeda tergantung usia kehamilan, kondisi rahim, dan kesehatan secara umum.

Apa yang Normal Setelah Aborsi?

Beberapa kondisi berikut tergolong normal setelah aborsi:

  • Pendarahan ringan hingga sedang, mirip menstruasi.
  • Bercak cokelat atau gumpalan darah kecil.
  • Kram perut akibat kontraksi rahim.
  • Pendarahan yang semakin berkurang setiap hari.

Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Segera hubungi dokter atau kembali ke klinik bila kamu mengalami hal berikut:

  • Pendarahan sangat banyak hingga mengganti pembalut penuh setiap jam selama lebih dari 2 jam.
  • Gumpalan darah besar terus keluar.
  • Nyeri parah yang tidak berkurang meski sudah minum obat.
  • Demam tinggi atau cairan berbau tidak sedap dari vagina.
  • Tidak ada pendarahan sama sekali setelah prosedur, karena bisa menandakan jaringan belum keluar.

Tips Perawatan Setelah Aborsi

Untuk membantu pemulihan, kamu bisa melakukan langkah berikut:

  1. Gunakan pembalut, jangan tampon, agar terhindar dari infeksi.
  2. Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat.
  3. Konsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi untuk mengganti darah yang hilang.
  4. Minum cukup air agar tubuh tetap bugar.
  5. Tunda hubungan seksual sampai pendarahan berhenti total.
  6. Datang ke kontrol sesuai jadwal dokter agar kondisi rahim bisa dipantau.

Kapan Menstruasi Normal Kembali?

Menstruasi biasanya kembali dalam 4 minggu setelah aborsi. Jika menstruasi belum datang setelah 4 minggu, sebaiknya periksa ke dokter untuk memastikan rahim dan hormon sudah kembali normal.

Kesimpulan

Durasi pendarahan setelah aborsi berbeda tergantung pada metode:

  • Vakum Aspirasi: 3–4 hari dengan bercak ringan hingga 1 minggu.
  • D&E: 3–5 minggu dengan bercak hingga 1 minggu.
  • D&C: 3–4 hari dengan bercak setelahnya.

Selama pendarahan tidak berlebihan dan tidak disertai tanda bahaya, kondisi tersebut normal. Namun, jika gejala mencurigakan muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan tepat.

Baca Juga Artikel : Klinik Kuret Jakarta

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *